Manfaat
Sirsak dari Akar hingga Buah
PEMANFAATAN buah sirsak sebagai obat-obatan
sebenarnya bukan hal yang baru di Indonesia. Secara turun temurun sirsak telah
digunakan sebagian masyarakat Indonesia untuk mengobati beberapa penyakit.
Masyarakat di Sunda (Jawa Barat) misalnya, menggunakan buah sirsak yang masih
muda untuk obat penurun tekanan darah tinggi. Sedangkan masyarakat Aceh
menggunakan buah sirsak sebagai obat penyakit hepatitis dan daunnya untuk
mengobati sakit batuk. Sementara di daerah Sulawesi Selatan, daun sirsak bisa
digunakan untuk penurun panas. Bahkan saat ini sudah ada dokter dan para
herbalis yang meresepkan daun sirsak untuk mengatasi beberapa penyakit .
Tidak hanya di dalam negeri, di banyak negarapun
sirsak tidak hanya dimanfaatkan sebagai bahan pangan, tetapi juga dapat
dimanfaatkan untuk obat dan pestisida alami. Yang ini lebih hebat lagi, hasil
penelitian The National Cancer Institute tahun 1976 menunjukkan daun dan batang
sirsak mampu menyerang dan menghancurkan sel-sel kanker.
Lina Merdiana, peraih penghargaan Traditional
Medicine Award pada 2002 dari Forum Sarjana Award (FORSA) dan Juwita Ratnasari,
sarjana pertanian IPB dengan program studi hortikultura, yang kini tengah
melanjutkan studi pascasarjana itu mencermati banyaknya khasiat tanaman sirsak
baik dari mulai daun, batang hingga buahnya. Soal itu dituangkan dalam bukunya
berjudul : "Ramuan dan Khasiat Sirsak". Buku tersebut karya keempat
Lina. Sebelumnya ada yang berjudul "Mencegah dan Mengobati Kanker pada
Wanita; Ramuan dan Menu untuk Meningkatkan Gairah Sekseual; dan Ramuan
Tradisional untuk Kesuburan Suami Istri", yang diterbitkan oleh Penebar
Swadaya. Lina dan Juwita mengupas secara gamblang tentang manfaat dan kegunaan
tanaman sirsak, di mana untuk buahnya dapat diolah menjadi berbagai jenis
makanan.
Di Indonesia buah sirsak bisa dibuat dodol.
Sedangkan di Filipina buah sirsak muda beserta bijinya yang masih lunak dapat
digunakan sebagai sayuran. Sementara suku Indian di Amerika Serikat selama
berabad-abad telah menggunakan berbagai bagian dari pohon sirsak termasuk daun,
kulit dan akar, buah serta bijinya untuk obat penyakit jantung, asma, gangguan
hati dan arthritis.
Obat dan pestisida alami Dalam sistematika
tumbuhan (taksonomi) , menurut penulis, tanaman sirsak diklasifikasikan sebagai
anggota famili Annonacea dengan nama ilmiah A.macrocarpa, A.bonplandiana, A.
Cearensi dan Guanabanus muricatus. Tanaman sirsak ini berkerabat dekat dengan
srikaya. Tanamana tropis yang buahnya memiliki aroma dan rasa khas ini, di
berbagai negara dikenal dengan nama thurian thet (Thailand), guayabano
(Filipina ), graviola (Brazil ), guanabana (Spanyol) dan stachelannone (Jerman
) serta dalam bahasa Inggris disebut soursop karena rasanya yang manis keasaman.
Sirsak selain sebagai bahan pangan juga bisa dimanfaatkan untuk obat dan
pestisida alami. Mengkonsumsi 100 gram daging sirsak dapat memenuhi 13 persen
kebutuhan serat pangan harian. Buah yang kaya senyawa fitokimia itu, selain
dapat meningkatkan selera makan juga untuk pengobatan nyeri pinggang, penyakit
wasir (ambeien) dan juga batu empedu. Selain kandungan air, zat gizi yang
terbanyak dalam sirsak adalah karbohidrat, salah satunya adalah gula pereduksi
(glukosa dan fruktosa) dengan kadar 81,9 - 93,6 persen dari kandungan gula
total.
Vitamin yang paling dominan adalah vitamin C
sekitar 20 miligram per 100 gram daging buah sirsak. Kandungan lemaknya sangat
sedikit hanya 0,3 g/100 g. Selain kaya serat pangan (dietary fiber) yakni
mencapai 3,3 g/100 g daging buah, yang dibutuhkan dalam proses pencernaan, juga
kadar sodium (natrium) rendah hanya 14 mg/100 gram. Tetapi tinggi potasium
(kalium) yakni 278 mg/100 gram.
Perbandingan yang tinggi ini, penulis menuturkan
sangat baik untuk pencegahan penyakit hipertensi. Daun hingga akar Menurut
Juwita, yang juga telah menulis berbagai buku "Galeri Tanaman Hias Daun,
Galeri Tanaman Hias bunga dan Kuliah Kelas Bisnis Lancar " itu, dari daun
hingga akar tanaman sirsak, semua berkhasiat untuk obat. Daun sirsak banyak
mengandung zat antara lain annocatacin, annocatalin, annohexocin, annonacin dan
gigantetronin. Secara tradisional biasa digunakan antara lain untuk mengobati
abses, asma, bronkitis, batuk, diabetes, demam, gangguan empedu, jantung
hipertensi, gangguan pencernaan , reumatik hingga tumor.
Sementara bunganya juga bisa untuk obat pengobatan
bronkitis dan batuk. Buahnya untuk obat diare, maag, disentri, demam, flu dan
menjaga stamina. Sedangkan bijinya untuk mengobati parasit kulit, sebagai obat
cacing dan sudah banyak digunakan untuk insektisida. Kulit batang pohon sirsak
antara lain mengandung atherosperimne, murin dan solamine, yang biasa digunakan
untuk pengobatan asma, batuk, hipertensi dan obat penenang serta
kejang.Sedangkan akarnya paling banyak mengandung zat di antaranya annocotacin,
annomontacin, muricatin serta reticulatacin. Akar sirsak ini bisa untuk obat
penenang dan mengobat kejang-kejang serta diabetis. Khusus diabetis yang
digunakan adalah kulit akarnya.
Dalam bukunya yang sudah memasuki cetakan ke enam
selama 2011 itu, baik Lina maupun Juwita mengupas secara gamblang tentang manfaat
dari tanaman sirsak, hingga cara-cara menanam dan merawat tanaman serta
pemaparan sejumlah ramuan herbal, tehnik meramu dan cara penggunaannya. (Dikutip dari: Ant
/BEY)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar