Memory

Memory
Rev. Sihotang

Kamis, 23 Mei 2013

Renungan


Matius  10:16-33
(16) "Lihat, Aku mengutus kamu seperti domba ke tengah-tengah serigala, sebab itu hendaklah kamu cerdik seperti ular dan tulus seperti merpati.

Katakombe
Pada tahun 162 Masehi, Marcus Aurelius Antonius, Kaisar Roma saat itu, menganiaya orang-orang Kristen begitu hebatnya. Orang-orang Kristen diburu, dianiaya, dan dipaksa untuk menyangkal imannya kepada Kristus. Praktis orang Kristen tidak dapat secara bebas menjalankan ibadah kepada Kristus. Menyiasati hal tersebut, orang Kristen tidak kehilangan akal. Mereka membangun  gereja bawah tanah, dan terciptalah ruang bawah tanah di bawah kota Roma, katakombe (Roman Catacombs).
Apa itu katakombe? Bentuknya mirip sebuah gua besar dengan banyak lorong. Pada dindingnya terdapat ceruk-ceruk yang disebut loculi. Di tiap dinding ada sekitar 20-30 ceruk dari atas ke bawah. Ceruk-ceruk itu tempat meletakkan jenazah umat beriman. Setiap ceruk bisa diisi 2-3 jenazah, lalu ditutup dengan batu atau marmer. Selain sebagai makam, katakombe dipakai oleh orang Kristen untuk melayani Kristus dengan cara mengadakan kebaktian di bawah tanah. Dan hal ini mereka lakukan untuk menghindari penganiayaan tentara Roma dan mempertahankan imannya. Dapat diakatakan, kehidupan orang kristen mula-mula terdiri atas 2 hal: doa dibawah tanah dan penganiayaan di atas tanah.
Dalam nasehatnya kepada para murid, Yesus menubuatkan penganiayaan yang akan datang menimpa orang-orang Kristen. Menghadapi pemerintah yang lalim, orang Kristen tetap menjadi umat Allah yang lembut, yang bergantung penuh pada Tuhan dan mengikuti Kristus, Gembala surgawi mereka. Namun, di dalam kelemah-lembutannya itu, orang Kristen harus cerdik seperti ular, atau lebih tepatnya secara bijaksana dalam menyebarkan Injil. 
Saudaraku, dalam sejarah kekristenan, penghambatan dan penindasan telah dialami orang percaya dalam bentuk yang beragam. Hingga saat ini, penghambatan itu tidak berhenti bahkan semakin menghebat. Banyak kasus yang menjadi contoh tindakan intoleransi yang terjadi kepada saudara-saudara kita di banyak tempat di negeri ini yang dihambat dan dilarang untuk memuji Tuhan kita, Yesus Kristus. namun, bagaimanapun hebatnya penganiayaan itu terjadi, orang kristen tetap menjalankan panggilannya, dengan cara yang cerdik bertahan di tengah penindasan yang dialami. 

1.       Apakah yang akan dialami para murid karena mengikuti Kristus?
2.       pernahkah anda bertindak secara cerdik dalam memberitakan Injil?

Pokok Doa: Orang Kristen yang hidup dalam penindasan   

1 komentar: