Memory

Memory
Rev. Sihotang

Kamis, 20 Juni 2013

Renungan



Lukas  13:22-30
13:24 Jawab Yesus kepada orang-orang di situ: "Berjuanglah untuk masuk melalui pintu yang sesak itu! Sebab Aku berkata kepadamu: Banyak orang akan berusaha untuk masuk, tetapi tidak akan dapat.

Satu Pintu

Sebuah acara reality show, Big Brother, yang tayang di salah satu stasiun televisi swasta, menjadi sebuah tontonan wajib bagi kami sekeluarga. Setiap hari, selama kurang lebih dari 150 hari, disuguhkan situasi hidup yang ada di dalam sebuah rumah yang dihuni 15. Mereka, laki-laki dan perempuan, hidup bersama tanpa alat penunjuk waktu, tanpa alat komunikasi maupun media hiburan lainnya, dan harus mematuhi aturan yang ditentukan oleh pemilik rumah tersebut. Setiap hari diadakan permainan yang menguji kemampuan fisik dan mental, dan juga kemampuan untuk bersosialisasi dengan sesama penghuni yang datang dari beragam latar belakang yang berbeda-beda. Sering terjadi konflik yang mengakibatkan pertengkaran antara yang satu dengan yang lainnya. Mereka berjuang untuk dapat “menyingkirkan” rekan penghuni lainnya dari rumah tersebut hingga hanya tersisa seorang pemenang di akhir acara.
Ketika Yesus berkata “berjuanglah untuk masuk melalui pintu yang sesak itu”, pesan yang hendak disampaikan-Nya jelas. Bila orang ingin mendapatkan suatu hasil, dia tidak bisa berbuat lain kecuali berjuang. Bila orang Yahudi menginginkan “keselamatan”, mereka harus berusaha mencapainya. Status sebagai anak abraham tidak berguna sedikitpun untuk menjamin keselamatan mereka. Di sini Yesus menghargai perjuangan, betapa tidak mudahnya menghadapi beragam tantangan yang datang silih berganti. Yang jelas, keringat dan air mata, kepenatan dan ketidakberdayaan merupakan bagian dari perjuangan itu disamping penantian dan sukacita, harapan dan kegembiraan.   
Saudaraku, semua orang berhak mendapatkan keselamatan itu, tetapi tidak semua orang akan mendapatkan keselamatan itu. Artinya, semua orang yang ingin selamat, harus berjuang mempertahankan imannya. Sebab pintunya hanya satu, melalui Kristus, tetapi banyak orang yang ingin masuk ke dalamnya.

  1. Mengapa banyak orang yang tidak dapat masuk melalui pintu tersebut?
  2. apakah anda sedang terus berjuang untuk keselamatan anda?

Pokok Doa : semua orang yang berjuang untuk keselamatannya

Selasa, 11 Juni 2013

Renungan



Matius 14:22-33
(27) Tetapi segera Yesus berkata kepada mereka: "Tenanglah! Aku ini, jangan takut!"

Phobia

Phobia adalah adalah sebuah istilah yang disematkan kepada seseorang yang mempunyai rasa takut yang berlebihan terhadap sesuatu hal atau fenomena yang terjadi. Bagi sebagian orang, perasaan takut yang dimiliki seorang pengidap phobia sulit untuk dimengerti. Ada yang takut dengan buku disebut dengan bibliophobia, ada yang takut naik lift disebut claustrophobia, ada yang ketakutan akan kegelapan disebut lygopobia, ada yang takut akan cahaya disebut dengan photophobia, dan masih banyak jenis phobia lainnya.
Apa yang menjadi penyebab phobia? Pada umumnya phobia disebabkan karena seseorang pernah mengalami ketakutan yang hebat atau pengalaman pribadi yang disertai perasaan malu atau bersalah yang semuanya kemudian ditekan kedalam alam bawah sadar. Peristiwa traumatis di masa kecil dianggap sebagai salah satu kemungkinan penyebab terjadinya phobia.
Para murid ternyata mempunyai Phobia terhadap hantu, sehingga mereka tidak mampu mengenali kehadiran Yesus Kristus bersama-sama mereka. Bahkan meskipun Petrus mencoba untuk ikut berjalan di atas air, ketakutan itu tetap ada dalam dirinya yang membuat ia bimbang dan akhirnya hampir tenggelam. Itulah yang membuat Yesus mengatakan,“Jangan takut!” kepada para murid-Nya. Kata-kata-Nya yang membangkitkan semangat dilandaskan pada kuasa-Nya yang tidak terbatas serta kasih pribadi yang sangat kuat kepada semua orang yang benar-benar menjadi milik-Nya.
Youth, dalam hidup ini ada banyak hal yang dapat membuat kita ketakutan. Rasa takut adalah sesuatu yang wajar, namun janganlah berlebihan dan berubah menjadi phobia. Yesus ingin agar kita memandang Dia dan tidak takut lagi. Ketakutan yang berlebihan akan membuat kita tidak dapat mengenali Yesus Kristus dan kuasa-Nya dalam hidup kita.

  1. Apakah yang menyebabkan Petrus hampir tenggelam?
  2. Apakah anda memiliki ketakutan yang berlebihan terhadap sesuatu?

Pokok doa: orang-orang yang sedang ketakutan