Matius 25:1-13
13 Karena itu, berjaga-jagalah, sebab kamu tidak tahu
akan hari maupun akan saatnya."
Siaga Gempa Bumi
Jepang merupakan salah
satu negara di dunia yang paling rawan gempa dan tsunami, karena terletak di
jalur tektonik atau daerah patahan lempeng bumi yang dijuluki “Cincin Api
Pasifik”. Hal ini menjadikan Bangsa Jepang sangat aktif mengembangkan
pengetahuannya mengenai gempa dan tsunami. Tak hanya itu, hal tersebut juga
melahirkan suatu budaya atau kebiasaan orang Jepang yang dapat kita jadikan tips
untuk meminimalisir risiko akibat bencana gempa yang terjadi. Sebut saja
kebiasaan orang Jepang yang menyimpan sepedanya di luar rumah, sehingga apabila
terjadi gempa, dengan mudah dapat mengambil sepeda tersebut dan dapat dipakai
untuk mobilisasi. Tips lainnya yaitu menyimpan sepatu atau sendal di bawah
tempat tidur. Hal ini dilakukan agar apabila gempa terjadi, saat kita hendak
lari maka kita dapat terhindar dari terinjaknya pecahan kaca atau material
tajam lainnya yang berserakan di lantai akibat goncangan gempa. Kebiasaan lainnya
yaitu menyediakan satu buah tas ransel yang diletakkan di dekat pintu keluar
rumah. Tas ini berisikan bahan makanan dan minuman, juga alat-alat seperti helm,
peluit, dan lampu senter, untuk berjaga-jaga bila gempa terjadi.
Perumpamaan mengenai sepuluh gadis ini menekankan bahwa semua orang percaya
harus senantiasa memperhatikan keadaan rohani mereka sendiri mengingat Kristus
bisa datang pada saat yang tidak diketahui dan tidak diduga. Mereka harus
bertekun dalam iman supaya bila hari dan jam itu tiba mereka akan diterima oleh
Tuhan yang kembali. Kelalaian untuk memelihara hubungan pribadi dengan Tuhan
pada saat kedatangan-Nya kembali berarti akan dikucilkan dari kehadiran dan
kerajaan-Nya.
Saudaraku, seperti gempa yang tidak seorang pun dapat mengetahui
kapan datangnya, demikian juga kedatangan “sang mempelai”, yakni Kristus, tidak
dapat diketahui oleh siapapun. Dalam ketidakpastian tersebut, yang harus kita
lakukan adalah selalu berjaga-jaga, agar ketika waktunya tiba kita masu ke
dalam keselamatan yang telah tersedia bagi kita.
- Apakah yang dilakukan 0leh 5 orang gadis yang bodoh itu dalam penantiannya?
- Apakah yang sudah kita siapkan dalam menanti kedatangan-Nya?
Pokok Doa: Agar selalu
berjaga-jaga