Memory

Memory
Rev. Sihotang

Selasa, 02 Juli 2013

Renungan



Matius 25:1-13
13 Karena itu, berjaga-jagalah, sebab kamu tidak tahu akan hari maupun akan saatnya."

Siaga Gempa Bumi

Jepang merupakan salah satu negara di dunia yang paling rawan gempa dan tsunami, karena terletak di jalur tektonik atau daerah patahan lempeng bumi yang dijuluki “Cincin Api Pasifik”. Hal ini menjadikan Bangsa Jepang sangat aktif mengembangkan pengetahuannya mengenai gempa dan tsunami. Tak hanya itu, hal tersebut juga melahirkan suatu budaya atau kebiasaan orang Jepang yang dapat kita jadikan tips untuk meminimalisir risiko akibat bencana gempa yang terjadi. Sebut saja kebiasaan orang Jepang yang menyimpan sepedanya di luar rumah, sehingga apabila terjadi gempa, dengan mudah dapat mengambil sepeda tersebut dan dapat dipakai untuk mobilisasi. Tips lainnya yaitu menyimpan sepatu atau sendal di bawah tempat tidur. Hal ini dilakukan agar apabila gempa terjadi, saat kita hendak lari maka kita dapat terhindar dari terinjaknya pecahan kaca atau material tajam lainnya yang berserakan di lantai akibat goncangan gempa. Kebiasaan lainnya yaitu menyediakan satu buah tas ransel yang diletakkan di dekat pintu keluar rumah. Tas ini berisikan bahan makanan dan minuman, juga alat-alat seperti helm, peluit, dan lampu senter, untuk berjaga-jaga bila gempa terjadi.
Perumpamaan mengenai sepuluh gadis ini menekankan bahwa semua orang percaya harus senantiasa memperhatikan keadaan rohani mereka sendiri mengingat Kristus bisa datang pada saat yang tidak diketahui dan tidak diduga. Mereka harus bertekun dalam iman supaya bila hari dan jam itu tiba mereka akan diterima oleh Tuhan yang kembali. Kelalaian untuk memelihara hubungan pribadi dengan Tuhan pada saat kedatangan-Nya kembali berarti akan dikucilkan dari kehadiran dan kerajaan-Nya.
Saudaraku, seperti gempa yang tidak seorang pun dapat mengetahui kapan datangnya, demikian juga kedatangan “sang mempelai”, yakni Kristus, tidak dapat diketahui oleh siapapun. Dalam ketidakpastian tersebut, yang harus kita lakukan adalah selalu berjaga-jaga, agar ketika waktunya tiba kita masu ke dalam keselamatan yang telah tersedia bagi kita.

  1. Apakah yang dilakukan 0leh 5 orang gadis yang bodoh itu dalam penantiannya?
  2. Apakah yang sudah kita siapkan dalam menanti kedatangan-Nya?

Pokok Doa: Agar selalu berjaga-jaga